......
Selepas berpisah di Salatiga, tepatnya di
pertigaan ring road selatan Salatiga. Dimas langsung
lurus mengarah ke Boyolali, sedangkan saya melanjutkan dengan belok kanan
menuju ring road. See you Dimas.. Jalan
ring road Salatiga cukup mulus dengan
sedikit menanjak ditengahnya. Seperti yang sudah sudah jika lewat jalan ini,
maka satu hal yang pasti adalah saya cek spot yang rawan (menurut saya lho ya..)
Spot rawan itu terletak setelah melewati
jembatan yang posisinya berada di atas jalan ring road ini (semacam jembatan
layang gitu lah..). beberapa kali saat lewat sini, saya sering menjumpai
pengendara dengan motor melayang saat melewati turunan yang berkontur seperti potongan
bukit, sehingga berasa langsung mak
lhess... parahnya pengendara langsung dihadapkan dengan jalanan yang rusak.
Jika tidak siaga pastinya berisiko terhempas dengan cukup keras. Mobilpun juga
harus waspada disini karena beberapa kali saya lewat sini ternyata kondisinya
masih sama, aspal mengelupas dan adanya lubang di jalan tadi. CATET!
Jalur Salatiga - Kopeng - Wekas - Ketep yang asik |
Oke, lanjut, dari ring road Salatiga kemudian saya ambil kiri mengikuti plang
penunjuk jalan menuju arah Kopeng. Mulai dari sini Susi akan disiksa. Mesin
umur 16 tahunnya akan dipaksa menaklukkan setiap tikungan Kopeng – Wekas – Ketep sebelum akhirnya turun ke arah Magelang
(lepas kota) sana.
Dengan kondisi akhir seal magnet yang bocor selama beberapa minggu, tentu oli netes
terus, Susi ternyata masih mampu mengaruhi setiap tanjakan dan turunan jalur
lereng Merbabu. Tentunya dengan ngos ngosan dan sering berpindah ke gear 2/3 untuk mengail tenaga lebih
kuat. Body Susi yang sudah acak adut dengan hiasan cable ties dan kopyor di
baut bautnya membuat getaran dan bunyi-bunyian yang aduhai, berisiknya
hahahaha.
Asiknya sepanjang perjalanan mata dimanja manja
pemandangan Gunung Merbabu, Andong dan Telomoyo yang menghijau karena sudah
disiram-siram oleh hujan. Cuaca cerah juga memungkinkan untuk bermanja-manja
dengan Merapi dan juga Sumbing di kejauhan.
Jalur yang penuh siksaan tanjakan dan turunan
berhasil dilalui dengan cukup ngoyo akhirnya
berhasil lewat. Dan tantangan selanjutnya adalah melewati turunan Ketep –
Magelang yang ternyata sedang diperbaiki. Komstir oblak dan turunan sudah pasti
bukan kombinasi yang cucok. Harus pandai pandai ngail rem depan kalau ndak mau komstir Susi semakin ambyar.
Selesai dengan urusan yang berhubungan dengan
rem, saatnya menikmati mulusnya jalur antar provinsi :P. Magelang – Jogja yang
mulus. Disini Susi dipaksa untuk memutar jarum speedo di angka 100kpj. Pokok-e kudu nyandak!
Puas mbetot
gas Susi metode sak wudele dewe,
ternyata sudah sampai di pertigaan yang kalau belok kanan mengarah ke Borobudur.
Dari jauh lampu lalin sudah menunjukkan warna merah, tangan saya lepas dari
grip gas, untuk melemaskan jemari yang terasa panas (karena ndak pake sarung tangan). Refleks tumit kaki
kiri nginjek perseneling, turun ke gigi 3, setengah kopling say biarkan Susi
rileks ngglundung...
Lho kok Susi
mati? Mungkin setelan gasnya kekecilan setelah dibetot 2,5 jam. Saya berusaha positive thinking dan menikmati menunggu
lampu merah.
Dorong Susi rasanya tuh.... |
Bersiap meluncur kembali, stater tangan yang
terasa tokcer saat berangkat jebul tidak bisa menghidupkan Susi
meskipun saya coba tekan beberapa kali. Kaki kiri turun, kaki kanan langsung nggenjot kick stater. Sampe saya mulai gobyos
dan lampu menyala hijau dan kembali merah Susi masih ndak mau menyala. Sein kiri saya hidupkan, mulailah saya dorong.
“Akhirnya ngambek juga kamu nduk....”
Senyum menemani setiap dorongan langkah untuk
Susi hingga sekitar 200 meter kemudian barulah ketemu bengkel. Sebelum diperiksa
pakarnya, langsung saya vonis businya, dan benar saja, sudah waktunya ngreyen busi baru. Copot – Beli – Pasang
- Beres!
Sedikit geber geber gas ala bengkel (wis
biasa). Bayar 12.000 saja langsung saya ajak Susi mengarah ke kos Owok. Perjalanan
dari bengkel hingga kosan yang berlokasi di Jakal km 10-an lancar jaya, bahkan
saya rasakan tarikan Susi makin berisi disetiap pelintiran gasnya. Mantap.
Alhamdulillah saya sampe tujuan pertama sekitar
jam 12.15-an dengan zero accident
meski sempat nuntun Susi yang
ngambek. Total perjalanan 4 jam lebih kali ini cukup mantap, sekarang waktunya
istirahat. Ciaaooo....
Mampir burjo setelah ganti seal magnet. |
Ket gambar:
1 www.rumah.com
2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar