Halaman

Kamis, 18 Juni 2015

BASRENG AYKOK dan Menyambut Ramadhan 1436 H 2015


Meskipun belum mendengar hasil sidang isbat dari MUI, namun berdasarkan gosip yang beredar dari mulut ke mulut puasa hari pertama tahun ini akan jatuh pada Hari Kamis, 18 Juni. Berbagai persiapan tentunya dipersiapkan untuk menyambut bulan suci umat muslim ini, termasuk juga Mas Adi, kakak laki-laki saya.

Beberapa hari sebelumnya dia sudah bolak-balik bbm saya akan minta tolong untuk mengirim paketan ke pulau seberang, kalimantan, dimana dia kerja, sesuai dengan apa yang telah dia minta, bahkan saya juga sempat (mau) dikirimi fotonya meskipun gagal terkirim alias saya ndak tau model barangnya, namun dikasih namanya.

Awalnya ada 2 macam barang yang harus saya kirim, dua duanya barang elektronik yaitu heatsin 1 buah dan usb mp3 player rakitan 1 buah. Dan kemudian berubah heatsink-nya ndak jadi, diganti basreng 4 bungkus. Kesemuanya harus dibeli dulu di Purworejo. Setelah diberikan lokasi relatifnya dan diancer-anceri berapa harganya maka berangkatlah saya menuju Purworejo kota.

USB mp3 player yang harusnya ada remotnya 

Tokonya berada di daerah pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di kota saya ini. Di sekitar perempatan “Mickey Mouse” atau bahasa kerennya ya “Mickey Mouse Intersection” keren yak.. Ndak nyangka toh, kalau di Purworejo ada lokasi yang gahul gini? Saya sih biyasa aja.

Saya dipesen ke Toko Elektronik Libra untuk usb mp3 playernya dan Toko Aykok untuk basrengnya. Kedua toko ini berada tak jauh dari Mickey Mouse Intersection tadi, katanya. Saya memilih parkir didepan Sarinah purworejo, selain karena lokasinya berada di tengah dan juga sekalian lewat Sarinah sekalian window shopping Sarinah hehehe. Asal tau, Sarinah disini bukan nama orang kenalan saya, guru saya, orang yang saya ndak kenal, orang terkenal, apalagi makanan, itu nama pusat perbelanjaan.

Perempatan Mickey Mouse yang ternyata tulisannya "micky mouse"

Oiya, bulan Juni seperti ini Purworejo nyuaaman banget buat jalan-jalan. Entah hawa adem pancaroba ataukah ini rasa ramadhan yang sebentar lagi datang menyambut. Karena Purworejo itu hari-hari biasanya ya puanis, ya maklum wong daerah pesisir. Jadi, kalo ada sodara, temen, pacar, atau bule yang nanya kapan waktu baik dolan ke Purworejo, Jawab Juni! Panas matahari full dari pagi – sore, namun suasananya sejuk.. dijamin maknyus.

Oke skip promosinya.

Sebelumnya saya memang sudah tanya sama Mas Adi tentang apa saja barang elektroniknya dan saat saya berangkat ke Purworejo juga dikirim kembali gambar usb mp3 player-nya. Namun BASRENG.... Hmmmm.... Sempat saya tanya apakah basreng itu makanan? Bakso goreng? Yang sebenarnya pertanyaan itu buat guyon saja, karena jujur saya belum pernah dengar alat elektronik ataupun komponen elektronik yang namanya basreng.. Dan dijawab iya dengan nada guyon juga.. Oke fix, saya pikir basreng adalah nama komponen elektronik.

Juni adem di Purworejo

Toko Libra + usb mp3 player CHECK!!! Jalanlah saya menyusur emper-emper toko nyari Toko Aykok dengan basreng elektroniknya.

Nama Libra digabung elektronik saya cukup familiar karena seingat saya memang pernah kesana. Haini.. AYKOK, nama toko elektronik yang sungguh nyleneh buat saya. Setelah sempat wara wiri dan ingak-inguk sambil jalan, kok ya saya ndak nemu nemu Toko elektronik yang kata Mas Adi berada di selatan perempatan ini..

Sejauh jangkauan pandangan mata saya yang masih normal ini , diselatan perempatan hanya ada toko-toko makanan oleh-oleh dan dealer motor.. hmmm.. saya coba telfon Mas Adi, jangankan dijawab, diangkatpun tidak.. bbm hanya logo “D”,  sms nggak dibales, mau wasap kok ya kaka saya ini ndak main wasapan.. akhirnya sekalian sambil nunggu balasan, jalanlah saya nyari-nyari toko elektronik AYKOK ini..

Dan akhirnya...

Saya melihat tulisan “AYKOK”!!

Tapi kok isi tokonya MAKANAN...

Bersama itu pula telfonlah kakak saya yang bagus dewe ini..

AYKOK ki toko makanan to Mas? Begitu kiranya saya langsung tanya tanpa babibu atau acara salim-saliman dulu..

Ho’oh, tuku  basreng 4 bungkus ya....” Jawabnya singkat saja.

Bajindul, tak kira basreng jeneng komponen elektronik.. tiwas aku golak-golek..” saya mulai cemberut mendengar jawabnya yang sungguh polos..

lha kan wis tak kandhani, tuku basreng nang aykok....” Njuk jaremu “panganan..?” Tak jawab  “ho’ooh..” “Piye toh? Kok malah bingung..” Sepertinya Mas Adi juga malah bingung dengan kebingungan saya yang juga sedang bingung ini..

Saya cuman bisa mesem...ternyata jawaban Mas Adi kemaren itu pake ciyus. Jadi basreng itu ya bakso goreng. Entahlah apa yang dipingini Mas saya satu ini. Ataukah sedang ngidam? Kepingin Basreng kok ya ndadak nyuwun dikirim dari Purworejo ke Kalimantan, mbok yao tumbas nang kana maasss maaas... owalaah..

Jadi, Toko Libra = Toko elektronik dan Toko Aykok = Tempet nyari oleh-oleh di Purworejo

Oiya, Selamat puasa man-temans..

Sore ini mau buka dimana?

Sama siapa? Eh..



....






Read More »

Rabu, 03 Juni 2015

Warung Makan Gaul Anak Kos


Pada kesempatan yang berbahagia ini, pertama-tama marilah kita semua kembali mensyukuri atas terbitnya postingan ini..  June, please be nice..

Sebagai pemuda yang mengalami proses tumbuhkembang bersama suasana kosan, pemilihan tempat makan atau lebih sederhananya kita sebut saja dengan warung makan ala-ala anak kosan sungguh menjadi jembatan untuk menopang stabilitas di akhir bulan.. pret

Warung makan merupakan tempat nongkrong sekaligus pengisi perut yang kosong serta agar senantiasa stay up to date perkembangan dunia yang fana ini.. Tentu karena adanya fasilitas koran gratis, meskipun lebih banyak koran lama, toh juga belum pernah kita baca, ramasalah ya kan?

Menentukan lokasi makan yang rutinitas terjadi  3x sehari ditanggal muda dan semakin menyusut seiring bertambahnya angka di kalender merupakan keputusan yang harus diambil secara bijaksana. Pastinya, bosan akan mendera jika makan kok itu itu saja...  apa iya selamanya kita akan menggantungkan hidup dan masadepan kita di tangan Aa’ di warung burjo? Sorry Aa’ no offense, tapi kita butuh variasi a’..

Nah untuk mempercepat menentukan meeting point, mengisi perut dan tempat nongki-nongki dengan cepat sat-set-bat-bet maka muncullah nama-nama  beken dari warung makan favorit agar mudah dilihat, diraba, ditrawang,,, eh.. diingat maksudnya..

Nama nama beken ini pada nantinya akan dipakai sebagai nama warung tersebut,, selain cepat dan bakalan terlihat keren karena terdengar catchy, ini juga merupakan langkah antisipatif dari menghindari ketidaktahuan akan nama warung tersebut.. kalo ada warung yang namanya kembar, sama.. lhoo pastinya kita akan boros kata-kata yang digunakan sebagai keterangan penunjuk lokasi.. kita harus berperilaku hemat gaes.. ingat peribahasa gajah dipelupuk mata tak tampak, tanggal tua didepan matak.... hayooloo

Sebagai contoh misalnya, ketika menjadi penghuni Jogja, maka ada beberapa tempat paporit meeting point ya sebutlah :
  • Warung mbok-e : warung makan sederhana karena yang jualan sudah simbah sepuh dan deket kosan saya.
  • Burjo Cimindi .. pastinya karena warung burjo dan berlabel cimindi. Di deket kosan saya
  • Warung Pak Topo :  warung ayam kremeshh karena dari label yang jualan ya namanya pak topo itu..
  • Warung Mas Baqin : lhaini.. warung ramesan karena yang jualan mirip sama kakak angkatan yang namanya mas baq*n....  maafkan kami mas.. maaf...
  • Warung Bu Dib/Bu Ning : ini tempat nongki paporit yang menyediakan ramesan serta mie ongklok wonosobo dengan citarasa yang nge-blend dengan ilat­ jogja yang doyan manis-manis.
  • Burjo Teh Ninih : warung burjo dengan menu tambahan spesial pecel yang penjualnya si teteh yang muaniiis pool.. Sebagai apdet eh sekarang tetehnya berhijab lho!! Subhanallaah..
Warung Bu Ning/Bu Dib
Mie Ongklok Wonosobo rasa Jogja BuDib/Bu Ning
Suasana burjo Cimindi pas lagi sepi
Lalu muncullah lagi kemudian ada Pak No, ecek hemek, padangan, mbok galak, burjo dowo (panjang), dan muaaasih banyak nama-nama lainnya lagi...

Ketika saya sekarang hinggap di Solo, kota mantannya jokowi ini pun mengharuskan (yaelah) saya memberikan nama nama serupa sebagai trade mark warung yang pernah saya kecap bumbunya atau mungkin lebih tepatnya warung dailly hehehe.. misal :
  • Warung Kuning : warung ramesan dengan tahu krispi yahut dengan tembok warna kuning dan mobil jip lawas warna kuning yang selalu diparkir disampingnya..
  • Nasi Goreng Pait : warung tenda yang dari namanya sudah pasti menunya nasgor,tapi juga ada menu lain, bakmi, kwetiau, dll dengan menu jumbohohoho. Dinamakan pait karena pernah suatu ketika pesanan yang diantar untuk saya dan temen ada rasa gosong sehingga satu piring, hanya satu piring rasanya nyleneh .. pait.. jadilah nama yang kami sandangkan untuk warung tenda ini
  • Warung Mbah Suwi: warung ramesan, nasgor, dan mie-mie-an dengan chief simbah simbah sepuh cowok (wth!!)  yang masaknya masih pake arang dikipasin pake tangan sehingga untuk mesen hingga jadi lamanya setengah modiar.. namun sebanding dengan citarasanya.. duh mbaah.. ;(
  • Mie Mbilgidis : warung miayam bakso porsi kuli dengan taglinenya citarasa nomer sekian-sekian sekian .. hanya orang lapar yang bilang enak ..
  • Lotek/Pecel Simbah Ramutu : warung sederhana dengan penjual simbah simbah lotek murmer gorengan dingin sambel juwara.. 7000 makan puas!! Entah gimana caranya ngitung simbah ini, yang pasti muraaah.. Disebut ramutu ya karena harganya yang murah dan ndak masuk akal. Ya tapi ini mungkin yang membuat pelanggannya senantiasa mampir kembali..
  • Warung Simbah Ramutu Jilid 2 : warung simbah simbah ramesan yang juga sedia gado-gado dan lotek dengan lauk galantin yang aduhai dengan harga murahnya dunia akhirat.. semoga simbah sehat selalu mbah!!
Es Sirup di Warung Lotek/Pecel Mbah Ramutu
Menu di angkringan Pak-e
Serta muasih banyak lagi..  Nama-nama beken tadi umumnya diambil dari nama warungnya yang asli yang memang mudah dilafadzkan, atau nama penjualnya,atau karena menu andalannya, atau karena fisik penjual hingga hal-hal apapun yang mewakili ke-khas-an warung tersebut.. Dan rata rata yang jualan kok simbah simbah yak? Atuhlah..


Salam ....


Read More »