"Lahan merupakan sesuatu yang tetap, sedangkan manusia akan terus bertambah”
Saudara sekalian tentu pernah kan,
membeli makanan di warung kemudian minta dibungkus untuk dimakan di kosan/rumah?
Nah
kekecewaan saya ini berawal dari kasus tersebut. Seringkali kita membungkus
nasi + lauk dan sayur dengan harapan bisa lebih ngirit. Akan tetapi kenapa saya
selalu merasakan ada yang janggal dengan model makanan bungkus? Ini karena
setiap saya makan nasi bungkus, lauk yang tersedia akan selalu terasa kurang.
Hingga akhirnya menyisakan nasi saja di beberapa suapan terakhir. Namun, apabila
satu lauk terasa kurang, maka opsi untuk menambah jadi 2 lauk, merupakan
pilihan yang sulit. Secara otomatis kestabilan dompet akan terganggu. , nambah
1 lauk lagi, maka biasanya malah jadi sisa lauknya, enak tapikan eman-eman toh?
Bungkusan model gini nih yang galau-able.. |
Memang, selain soal percintaan yang ruwet makanan bungkusan-pun sering membuat saya jadi galau... Ooooooo....
Itu
menurut saya, mungkin ada yang bisa memberikan solusi? Atau saya harus tanya
Pak Mario Teguh tentang ini? Pak Mario, tolong bantu saya Pak Marioo.....
Gambar dari :
https://gideonidea.files.wordpress.com/2010/09/nasi_bungkus1.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar