Nb :
- Mohon sambil sedia cemilan, karena cukup moler-moler surhatan saya ini
- Kalo bisa, kalo bisa ya, sambil ndengerin ost postingan saya ini :D
Sekitar awal 2009 (semoga ndak
salah), mengawali karir dalam dunia permotoran saya setelah 2 tahun sempat menjadi
alay yang sering biyayakan dan kurang septi dalam berkendara, saya memutuskan
untuk mengikuti trend HELM BAGUS.
Sebagai anak putih-abu dari ndeso
sebenarnya saya nggak serta merta mengikuti arus kawula muda saja, namun entah
karena yang lagi mletik atau gimana,
saya sadar saat itu, bahwa Helm merupakan pelengkap yang utama dalam
berkendara. SUWER. 2009 juga seinget
saya bapak-bapak kepolisisan mulai gencar dan disiplin dalam melaksanakan
operasi helm SNI. HELM Batok? SIKAAAT!!!
Tahun 2006 menjadi awal saya
memiliki helm (disini benar benar dirawat). Kaca pelangi yang membuat muka
nggak kelihatan pas motoran. NECIS! Helm
DMI apa adanya, dicat pilox item doft
dipasang kaca model gituan tadi, ditempel stiker sebagai pengganti merk.
RAMUTU.
Setahun memakai helm itu, saya
mulai tertarik dengan helm yang agak bagus, ada tabungan dan mengajukan
proposal sama bapak, terbelilah BMC grafis halfface
dengan kaca yang masih pelangi namun
umurnya tak lama karena harus hilang di halaman parkir.
Disini saya kadang merasa
termehek-mehek...
Jaman bersama VOG Biru |
Tambatan saya selanjutnya adalah
VOG biru tua. Dengan kaca masih pelangi namun dengan tingkat kepelangian yang
makin pudar alias mukanya bisa kelihatan. Nyaman. Hampir setahun bersama VOG
akhirnya saya kepingin ganti lagi. L
Lho Kenapa? Katanya nyaman? Saat itu saya mulai belajar jalan malam bersama si
empit (dibahas lain kesempatan). Berkendara malam tentunya nggak semudah saat
siang. Silaunya sorot lampu kendaraan kadang memaksa untuk lebih baik buka helm
daripada kena jebakan lobang menganga, maklum jalan aspal antar kecamatan
sungguh membutuhkan agiliti yang tinggi untuk ber zig-zag mencari jalan paling
nyaman yang dapat dilalui si Empit. Dan VOG biru juga berakhir di tangan maling
ketika di pake Mas Adi di Semarang.. bajindul..
Eaaaa – Koboy Juniors
Takachi, BMC, INK mulai mewabah
dikala itu dan INK hijau Ninja sedang moncer moncernya. Tabungan saya sudah mulai
wah untuk bakal calon helm nubie saat
itu, 260-an ribu sudah ditangan. Bingung milih model apa yang akan cocok
melindungi kepala saya. Apakah INK ijo ninja? YA, SAYA KEPINGIN!!! Muter muter
lapak-lapak helm ada, saya akhirnya diberikan bisikan juga dimana lokasi yang menawarkan
harga miring. Kebetulan teman saya saat itu juga baru saja beli INK ijo ninja
dengan mahar 250 ribu. Di lapak hasil bisikan itu terpaut 5000 rupiah!! *sungguh saya mewarisi sifat jamak ibu ibu
di dunia ini, sungguh...
Mlipir kesana. Benar saja, dilapak sederhana pinggir jalan, saya
dibuat megap-megap ketika membuka
kardus helm INK ijo ninja yang pesonanya ngungkuli
Raisa saat itu.. SAAT ITU LHO YAA... Dibanderol dengan 245 ribu rupiah, sungguh
mempesona.
Gemilang – Andien
Lama saya dilapak helm itu. Mata tak
henti hentinya seliweran memandangi
helm wah wah lainnya. Helm fullface
yang sungguh saya bingung, kapan ya mampu beli dan make? Maklum helm hadiah
motor empit wagu pol, ASIMO! HIH!
Ketika dompet yang berisi 260-an
ribu sudah hampir keluar, disaksikan teman saya yang masih bangga memakai helm
INK ijo ninjanya, saya melirik warna
biru di sela sela helm pajangan. Dompet saya tahan keluar kandang, kembali ke
belakang pantat..., dan drama itupun dimulai..
“Mas itu Mas, coba lihat..” : telunjuk saya mengarah ke benda bulet warna
biru
“yang mana? Ini?” : jawab si mas
sambil nunjuk juga
“Ho’oh, merk apa e Mas? Kok baru
tau..?” rasa penasaran say mulai mak bedunduk keluar
“Helm anyar ki GM.. Baru dateng..
baru disini..” jawab mase disertai mengulurkan biru-bunder itu kesaya.
“GM? Wah.. berapaan ini mas? :
saya kepancing
“230/235 (*saya lupa)... mase
menjawab dengan mengambil INK ijo ninja pujaan saya..
Saya mulai mikir.. siapakah nama
mase penjual helm ini..
Dia atau Aku – D’Masiv
Pandangan mata saya tak mampu
lepas dari kedua benda ini.. satu ijo polos satu biru dengan grafis grafis aduhai..
Maklum, untuk meminang helm INK halface grafis, saat itu harus merogoh kocek 275 ribu..
beda yang lumayan bagi nubi pas pasan macam saya ini..
Mase masih tampak seolah berusaha
memikat saya dengan si ijo dambaan saya. Tapi hati ini berkata lain, jodoh
dipelupuk mata sungguh tampak. Jelas banget malahan.. Selama saya wira-wiri
nyari harga helm, bahkan ditoko helm yang cukup ternama pun saya belum pernah
melihat wujud menakjubkan satu ini. LEBAY PUOOLL...
Niat saya bulat. 10 ribu, ( disini
saya ingat kalo harganya 235 ribu), saya
ulang... 10 ribu itu lumayan, lumayan buat jengjeng,
buat bensin si empit.. buat bakwan kawi 2000-an
dapet 5 jhe.. Saya mantap memboyong si biru. Biru muda tepatnya.. GM seri space city, nama kebarat baratan
yang keren banget menurut saya yang cupu bahasa inggris..
"Hari-hari indah saya dimulai mulai hari itu juga..."
Empit yang warnanya item-merah
putih-kuning-oren sungguh ndak klop blabar blas dengan space city yang biru
muda.. yowesbenlah..
Empit ft Spacecity di pelataran parkir Sangiran |
Mika kacanya transparan, kalo
siang panas dan silau tapi kalo malem bening.. Hati saya ayem tentrem dibuatnya..
biarlah muka minor ini dikenali orang kalo pas lagi jalan.. buahahahaha
cukuplah masker pinggir jalan menjadi penghambat debu masuk hidung saat harus
berjibaku di jalan lintas kecamatan melawan asap hitam bakaran solar dari
knalpot knalpot bus lokal.. sungguh tangguh saya ini..
Tahun silih berganti berganti, si
biru spacecity senantiasa setia menemani saya dalam berbagai perjalanan.. panas
terik kemarau dengan debunya. Hujan deras yang membuat kabur pandangan dan
sakit ditangan ketika melaju bersama di empit, Liburan ke Bumiayu tempet simbah
temen SMP.. menjadi pelindung selama menikmati bangku kuliah, menjelajah
Gunungkidul, muter muter ke Blora Mustika, menjadi pelindung ketika musibah
menerka saya bersama empit, melawan debu merapi dan kelud, wira-wiri Merapi dan
Kaliurang, Parangtritis dan sekitarnya, Pacitan, menjelajah Solo dan menikmati dingin-dingin nagih di
Tawangmangu, hingga sampailah di penghujung tahun 2014..
Selimut hati - Dewa
Sudah 5 tahun rupanya. Terhitung 3
stiker nempel di sibiru spacecity. Bocal bacel
selama menjadi petugas perlindungan kepala tak terhitung lagi. Baret dimana-mana..
kaca bening yang tak semulus dan sejernih dulu kala, busa yang semakin keras di
pipi, karat mulai menghingap akibat kecerobohan saya yang semena-mena menantang
hujan, belum lagi kotoran yang tak mampu
lagi dibersihkan padahal sudah di uwel-uwel
segala macem deterjen.. satu kata si biru sudah tak mampu menemani saya lagi..
Barettt |
Stiker Spacecity |
Larut - Dewa
Rangkaian Kata – Gita Gutawa
Tidak! Saya menolaknya! Saya masih
setia bersamanya.. hingga saatnya, ketika saya harus berkendara malam
beriringan dengan hujan.. Kaca si biru tak mampu lagi menghadang silaunya sorot
lampu dan melimpahkan air hujan dari muka saya.. pandangan saya makin ndak
jelas.. Disini saya sadar, bahwa sibiru tak mampu lagi menjadi pelindung saya.
Saya tak mampu lagi mengelak akan umurnya.. saya harus melepaskannya
Awal Januari 2015, akhirnya dibukalah
mesin pencari google via leptop dengan ata kunci “helm halfface” bersandingkan si biru disamping saya...
Kandidatnya MDS superpro, INK kelabu dan KYT kelabu juga. Mds superpro jelas, menurut namnya saja berbau bau
supermoto ahhh.. saya sedang terpikat dengan supermoto-supermotoan.. sedangkan
duo kandidat karena saya pernah terpikat dengan INK dan KYT tentu saja karena
kualitas dan modelnya yang ca’em..
Kembali – Afgan
Wira-wiri lagi ke toko helm..
berselancar mengorek info di dumay saya mantap... INK halfface kelabu menjadi
pilihan saya.. mampir ke toko helm sekaligus bengkel di Solo, MOSS yang
letaknya di depan SGM.. saya melihat koleksinya cukup lengkap.. Ketiga kandidat
saya ada semua.. Dan ternyata warna kelabu disini disebut dengan GUNMETAL.. keren... hahaha Saya pilih INK HALFFACE GUNMETAL SERI CX 22
dengan MIKA CLEAR alias bening..
Mengapa halface (lagi)?
Kepala saya ternyata masih terlihat wagu jika harus memakai fullface. Alasan simple tapi
iya.. dan bajet yang dapat di hemat.. J
.......
Auld Lang Syne - Kenny G
The Way We Were – Barbara Streisand
Saya buka pelan pelan busa pipi
kanan kiri si biru, terlihat bahkan karat sudah menghampiri di klip-klip-an
dalam busa, ambil sikat dan mulai menggosoknya.. Si biru harus saya
istirahatkan dengan bersih.. meskipun tak sebersih sewaktu saya meminangnya
dulu kala. Mikanya yang penuh baret sisa abu vulkanik merapi dan kelud saya
usap dengan kanebo basah.. Saya biarkan stiker tetap menempel padanya. Itu
kenangan saya bersamanya. Baret-baret padanya biarlah menjadi kenangan saya
kepadanya, kenangan terhadapNya atas pelindung dan penyelamat kepala saya ini..
byee
Bersama suksesor |
Saling hadap |
Daleman |
Locked Out of Heaven – Bruno Mars
*percakapan sengaja saya bahasa
Indonesiakan, biar memudahkan pembaca sekalian dalam mencerna surhatan saya
ini... iyyyuuuwwhh...
Karaatt |
Bye Bye Spacecity.. :'( |
.....