Halaman

Sabtu, 30 Juni 2012

AHO*

AHO.. bukan MAHO yaa :) ,.. Automatic Headlamp On.. fitur "baru" di sepeda motor Indonesia... yaah ini postingan motor lagi. Tersematnya fitur ini di montor montor baru tana air tentu bukan main-main, hasil dari data lapangan, bahwa tingkat kecelakaan jalan raya masih sangatlah tinggi di negri ini, dan sudah tak bisa dipungkiri lagi bahwa saat ini motor telah menjadi rajanya jalanan.. oleh karena itulah dengan adopsi fitur AHO ini, diharapkan roda dua dapat diidentifikasi dengan mudah oleh para pengendara kendaraan bermotor lain baik yang berada di depan lewat spion maupun dibelakang dari pantauan nyala lampu belakangnya, sehingga resiko dan jumlah kecelakaan dapat berkurang.. 

"Peningkatan jumlah motor berbanding lurus dengan jumlah kematian gara-gara si  roda dua ini.. antisipasi yang dilakukan adalah dengan AHO ini"  *katanya..

Ciri-ciri AHO, absennya saklar buat ngidupin lampu di stang kanan motor

Tuhh, di New Honda Blade pun saklarnya absen

Mungkin ini hanya perasaan ane saja, tapi hasil dari baca-baca otoblogger, ternyata ada juga yang nyrempet-nyrempet sepikiran dengan ane.. ini Indonesia toh? Kenapa harus meng-adopt fitur luar sono? Tak selamanya cocok di negri orang = cocok dipakai kita. Tak adanya saklar lampu di batok kepala motor pasti terasa aneh bagi sebagian pengendara motor tanah air., saya-pun demikian pastinya,.

Tuh Spacy ups, salah gambar, malah gambar mbah BE-CE-EL

Nih AHO-nya spacy
   Terkait dengan menyalakan lampu siang hari, saya sebenarnya sepakat sepakat saja, wong tujuannya itu baik kok.. biar keselamatan berkendara meningkat.. apasih yang enggak buat yang namanya “SELAMAT” ituu...
Dibalik kata “SEPAKAT” tadi, tapi ada kata TAPI-nya... namanya juga menungso, boleh dong sekedar berpendapat.. Beragam alasan dikemukakan tentang permasalahan AHO ini., yaah Si Empit yang belum AHO dan jika dipaksakan untuk meng-AHO-kan diri-pun juga akan rodo seret.. pernah dicoba, hampir selama sebulan, dan hasilnya akinya yang nggak kuat.. pernah pagi-pagi kelistrikan si empit eror, dan ini terjadi ketika udah dijalan, tiba di pertigaan motor macet ndadak.. opoo ikii...???  setelah mati beberapa saat, tak berapa lama kemudian kelistrikan kembali normal.. gak tahu ini kenapa... mbahayani tenan ik..

 Umur bohlam depan jelas memendek, yakalo harga 5000-an dapet, untuk kenyamanan kan yo pilih yang terang toh? Sering pedhot = sering ngeluarin kocek =  Rogoh dompet lagiii.. itu baru lampu utama, lampu speedo? Lampu belakang? Harga mungkin gak begitu masalah juga, tapi mbongkar-mbongkarnya itu lhoo, ribeeett..

Mosok ya harus gini?? ngambil dari  kristalkuning.wordpress.com

 Ketika di kampung halaman, sudah menjadi tradisi sopan santun, untuk menghormati yang lebih tua, kebiasaan pulang malem nih,  hla nek misal didepan ada orang tua yang lagi ronda di pos kamling, yang umumnya terletak dipertigaan jalan kompleks opo yo arep di slempor pake lampu terang kitaa..??? yah nggak enak juga toh...

Nek motor ginian pake AHO? silau gak sih? *menurutmu?
Kalo ketemu AHO motor yang model ginian? Silau meeenn
Parkiran menjadi masalah selanjutnya.. mungkin untuk sekedar motor bebek, para tukang parkir belum terlalu keganggu sinarnya, lah nek ninja 250 atau para penylempor lainnya...?? Po silone ra nguwati..?? coba jika nanti AHO diaplikasikan ke semua motor di tanah air?? Sekali lagi, apakah kebijakan ini udah pas..??? tapi ya tetep, keselamatan berkendara adalah nomer satu, Pokoknya safety on the road..!!


*Last pict : Empit yang adaptasi dengan fitur AHO manualnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar