Terhitung sudah 5 kali ini aku naik, yaah newbie, tak apa, toh tujuan naik juga untuk menikmati keagungan ciptaan-Nya, liburan, dan nyari sensasi. Merbabu, ini kali kedua, dulu lewat pos sebelah barat, Wekas, kini bersama 11 orang : aku sendiri, Lukman, Dimas, Aris, Ali, Enggal, Rizky”melon”, Adlan, Murni, Vita, dan Mira, kami memutuskan untuk naik melalui Pos Selo, Boyolali.
Ini pertama kalinya ku mendaki bersamamu heheh *supra fit item ku ... |
"Tak bedhek dalam beberapa minggu ini postingan serupa akan menghiasi halaman blog yang lain juga, terutama Mira di warung kopi -nya, awaaasss yaa,, Pokokmen aku ndisik sing loncing wahahaha".
Sabtu menjadi hari penentuanku, setelah dari Senin mulai dikabari rencana naik. Ogah-ogahan pun akhirnya ikut juga, maklum lagi bokek, toh akhirnya lewat Dimas, beberapa barang bisa diperoleh dari hasil peminjaman teman GEGAMA, makasih ya Sob.
Rencana berangkat dari Jogja sekitar jam 2-an, terlaksana, ini juga pertama kalinya naik gunung motoran, yaah, bersama Si Empit, single seater kujabani aspal Jogja – Magelang – Selo. Dijalan, ternyata Dimas lupa arah Selo, Ane sih sebenernya inget, tapi takut salah jadi ngikut aja, jebule malah mblandrang sampe masuk Magelang kota hingga ke arah Semarang.. badalaahh..!!
Rencana berangkat dari Jogja sekitar jam 2-an, terlaksana, ini juga pertama kalinya naik gunung motoran, yaah, bersama Si Empit, single seater kujabani aspal Jogja – Magelang – Selo. Dijalan, ternyata Dimas lupa arah Selo, Ane sih sebenernya inget, tapi takut salah jadi ngikut aja, jebule malah mblandrang sampe masuk Magelang kota hingga ke arah Semarang.. badalaahh..!!
Tanya sana sini, 6 motor ini pun menemukan jalur yang benar, alhamdulillah, (*ternyata benar jalur yang kukira) hahaaha.. Magelang – Selo cukup jauuhh Boss, jalan lika-liku favorit jadi santapan enak comet 60/90 ku... meskipun tikungan gak tajem-tajem, tapi malah mbahayani karna sering dijumpai longsoran tebing..
Benar-benar perjalanan yang indah, sisi kiri Merbabu , kanan Merapi dengan kedua puncaknya yang tertutup kabut.. dingin, asiik..!! itulah untungnya salah jalur alias nyasar, njuk ngerti jalur motoran yang bener-bener enjoy ride tenanan laah.
Pos Selo
Pos pendakian Selo, terletak cukup masuk, tetapi tak terlalu jauh dari jalan., pokoknya, dari arah barat, setelah nemu Pos Polisi Selo, ada plang bilboard gedhe, nah ambil kirilah sampeyan..
Sepenglihatan ane, cuman 2 basecamp yang ada di Selo ini, dan itupun berseberangan. Lumayan mewah untuk ukuran basecamp menurut saya, bahkan, pas kesitu, baru aja dilakukan pen-jubinan lantainya.. yap, nyampe, packing lagi, makan sore nunggu sampe isya’, baru kami naik. Cuaca cukup cerah kayaknya, bersebelas kami munggah, diiringi do’a bersama yang dipimpin oleh Pak Kyai Ali, tapak pertamaku di Merbabu via Selo kumulai.. Yap, kami mendaki pada malam hari.. hehehe
Pos pendakian Selo, terletak cukup masuk, tetapi tak terlalu jauh dari jalan., pokoknya, dari arah barat, setelah nemu Pos Polisi Selo, ada plang bilboard gedhe, nah ambil kirilah sampeyan..
Sepenglihatan ane, cuman 2 basecamp yang ada di Selo ini, dan itupun berseberangan. Lumayan mewah untuk ukuran basecamp menurut saya, bahkan, pas kesitu, baru aja dilakukan pen-jubinan lantainya.. yap, nyampe, packing lagi, makan sore nunggu sampe isya’, baru kami naik. Cuaca cukup cerah kayaknya, bersebelas kami munggah, diiringi do’a bersama yang dipimpin oleh Pak Kyai Ali, tapak pertamaku di Merbabu via Selo kumulai.. Yap, kami mendaki pada malam hari.. hehehe
Prosesi pengisian perut |
Gerimis, bersambut angin di Pos 3 menjadi awal kesuksesan kami malam itu. Pos 3 yang tak terlihat, memaksa kami terus naik.. angin membuat kami tak kuat lanjut jalan. Setdah lumayan Sob, tambah capek karna nyasar motoran, nampaknya itu yang menguras fisik kami. Aku dan Dimas akhirnya duluan naik, nyari tempat *rencana mo ndiriin tenda, nemu tempat di sabana 1, namun sekali lagi, angin dan hujan yang menerpa memaksa aku dan Dimas istirahat di sela-sela jalur naik yang tertutup tebing.
Hypotermia
Kondisi yang sudah terlalu capek, diputuskan untuk istirahat, teman memaksa naik, akhirnya kami meninggalkan pos istirahat ideal tadi dan malah memilih istirahat di sela-sela edelweis dan basahnya rumput, tentu air semakin menjadi-jadi mendinginkan tubuh kami, dan angin gunung seakan melengkapi kedinginan membalut tubuh kami. Sekitar jam 1-an kesebelas orang ini mulai terlelap ditemani gemuruh angin gunung. Tanpa perapian, tanpa tenda, hanya ponco yang menutup muka kami.
Sekitar pukul 5 atau setengah 5, terdengar keributan, Lukman, dan Aris teriak teriak memanggil nama Dimas, dan Ali. Kebetulan aku yang tak terlalu bisa tidur karna posisi yang kurang PeWe, mendengar teriakan mereka, segera senter kuarahkan ke mereka, terlihat kesibukan di bawah. Entah apa yang terjadi, taka ada jawaban, ku tarik kembali ponco tuk menutup mataku.
"Kali ini teriakan Lukman dan Aris makin kenceng, sambil sayup-sayup ku dengar nama Murni disebut-sebut.."
Aku kemudian bangkit,, jiaaahhhh..!!! siaall..!!! tubuhku gemeteran, kena dinginnya air dan angin.. Dimas dan Ali kupanggil.. MURNI TAK SADAR..!!! segera kami bertiga turun.. Dimas segera membuka tenda(dome) ... Ali membuka kompor sebagai penghangat. Disela – sela gelap, hujan, dan angin yang bergemuruh, Lukman tetap memanggil manggil nama Murni yang masih menggigil tak sadar, Mira dan Vita terus saja menggosok-gosok tubuh murni berharap kehangatan bisa dibuat dari tangan-tangan lembutnya.
Siaall..!! angin dan hujan membuat dome batal didirikan, akhirnya tubuh Murni yang semakin memberat, kami angkat, gelar matras, buka sleeping bag, buka terpal, masukkan Murni kedalamnya. Sementara Dimas, Lukman, Mira, dan Vita sibuk mengurus Murni, lainnya mulai memasak air.. yaah bukan hal yang mudah masak ditengah badai gunung ini.. Adlan mulai bangun dan ikutan masak bareng Aris, Enggal dan Rizky nampaknya masih terlalu lelah untuk ikut beraktivitas. Ditengah dingin, memaksa kami menundukkan kepala di tengah rasa cemas akan Murni.
Adegan semaput ini diperankan oleh model propesional..., hehe Sory yang ngerasa summon Adlan |
Langit Membiru
Perlahan kurasakan langit mulai berubah warna, meski angin dan hujan tetap menerpa kami. Muur, siang Muurr... terangg..!!! dome gagal didirikan olehku, Ali, dan Rizky akhirnya hanya kubuat sebagai penahan angin saja. Murni masih belum bersuara.. tapi seenggak nggak nya kondisi dalam terpal cukuplah hangat. Proses masak masih berlangsung, beruntung selama naik, jarang minum, sehingga persediaan air kami masih banyak.
Hampir jam 8, tapi hujan masih saja menimbun mantol-mantol hitam kami. Tubuh rasanya sudah mulai meletih, tangan memerah, sendi nyeri.. Aku harus MAKAN..!! hanya itu yang harus ku ingat, tak makan = merepotkan teman.. Enggal telah muncul dari balik SB-nya Rizky masih terduduk, kudapatkan beberapa kerat roti dari Aris. Dengan tambahan madu, jadilah makanan pembuka pagi bagi kami.. Adlan dan Dimas tak kuasa menahan dingin, akhirnya memutuskan masuk, dan bergabung dalam kehangatan terpal bersama yang lain.
Ali dan Aris sibuk masak-masak.. koki baruuu... :D |
Rizky "molen" yang kedinginan |
Bagaimanapun juga, seharusnya ketek pilihan penghangat paling sip, yang *item itu tempat penghangatnya |
Mekso nggo Sleeping Bag maass.. lah wong kademen jhee |
Sesi snacking terus berlanjut hingga sekitar jam 10-an lanjut packing lagi. Senin masih kerja dan kuliah Sob. Kami harus turun.
Turun Nggunung
Seperti biasa, proses turun akan lebih cepat, Murni udah cukup sehat, sesi photo juga udah, kami turun..!! segala penat dan lelah harus kami tahan, maklum, esok adalah hari Senin, nguplek-uplek kampus masih menjadi jadwal kami... yap, turun diwarnai dengan gerimis dan panas, lumayan laahh.. sendal jadi licin, Ali, dan Aris memutuskan untuk nyeker saja. Ora popo, penting ngati-ati.
Benar saja, belum Pos 3 yang kami lewatkan semalam, ternyata beda jalur lintas, yaaah yowes dah terlanjur, lanjutt turun, Hahha saking capeknya, karna Aku turun duluan kuputuskan untuk istirahat, tiduran, niatnya sih sebentar.... naaahh malah ketiduraann.. danyang lainpun ikut-ikutann Alamaaakk...!!!
Si Enggal dalam kabut |
Sak RT turuuu kabeeehhh |
Foto pilihan pemirsa, posisi bobok pualingg PeWe |
Gerbang Pendakian Pos Selo, Selamat kawan.. liburan ini superrr..!! |
Bersih-bersih
Sampe di basecamp kami langsung mandi dan segala hal yang berhubungan dengan permbersihan badan dan pengenyangan perut. Adlan, Rizki, dan Enggal memutuskan untuk pulang duluan, yohh gak popo, kami masih mau istirahat dulu, sambil nunggu ashar.
Waktunya kami pulang.. hahhah kabut langsung turun, selama perjalanan di lembah Merapi dan Merbabu, jarak pandang terbatas, ngati-ati le numpak motor. Maghrib pun tiba istirahat sholat sebentar, kamipun langsung mengarah kembali ke Jogja.
Yaahh segala penat tertumpah dikosan, itung itung-an barang, cek kelengkapan, kamipun bubar, istirahat, untuk persiapan hari esok..
2-kali naik Merbabu nggak muncak?? Hahhahahaa, semoga esok kami sempat mengunjungimu Lagi...!!!
Yaah sampe sini dulu.. lain kali ndaki lagi yaah.. selamat beraktivitas, terimakasih waktunya sekedar berkunjung disini.. Foto-foto lain bisa dicek kumplitnya di Fb-nya Enggal -->> Foto_foto
turnuwuuunn....
CMIIW..!!!
turnuwuuunn....
Yaah gunung yang menyatukan mereka.. Wish U get well soon Ris..!! |
CMIIW..!!!
---**
ehem, sori ya, lihat saja tanggal postingnya duluan siapa? wkwkwkw :p
BalasHapusyowess ngalah akuuu....
BalasHapusaih aih ojo nesu to.. kikikik
BalasHapus